Bertamu dan menerima tamu
merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam Islam tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga
akan memberikan kebaikan bagi masing-masing pihak. Selain mempelajari
cara bertamu, ada baiknya kita juga mempelajari tata cara menerima tamu
yang baik menurut Islam. Kenapa kita harus mempelajarinya? Rasulullah
SAW telah bersabda : “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” ( HR Bukhari). Jadi dapat disimpulkan tolak ukur keimanan seseorang dapat dilihat dari tata cara menerima tamu.
Tata cara memerima tamu sebaiknya harus kita pelajari agar tamu kita merasa nyaman saat berkunjung ke rumah kita. Contohnya :
- Memberi makanan dan minuman
Allah SWT tidak mengharuskan kita untuk
memberikan makanan ataupun minuman yang mewah. Kita bisa memberikan
suguhan semampu kita. Meskipun dengan air putih tidak masalah, asal kita
mempunyai niat yang ikhlas. Namun alangkah lebih baik lagi kalau kita
berusaha menyediakan makanan yang terbaik. Selain itu ada hal yang perlu
diperhatikan:
Tata Cara Menerima Tamu
Menghidangkan makanan dan minuman dengan segera
Meletakkan makanan dan minuman dekat dengan tamu agar mudah menjangkaunya.
Tidak mengambil makanan dan minuman yang disuguhkan sebelum tamu pulang.
- Mengunakan tutur kata yang pantas saat berbicara
Mengapa demikian? Dengan tutur kata yang sopan
tamu akan merasa lebih dihargai. Berbeda bila kita menggunakan
kata-kata yang kasar bahkan mengumpat, tamu akan merasa tersinggung
dengan sikap kita. Biasakan tersenyum dan jangan sesekali mengacuhkan
tamu.
- Tidak mengkhususkan antara tamu dari kalangan kaya dan miskin
Biasanya kita sering lupa dan seakan
mengkhususkan kalangan kaya dan miskin tanpa kita sadari. Seperti, bila
tamu dari kalangan kaya maka kita akan memberikan suguhan yang
bermewah-mewah. Namun, jika ada tamu dari golongan miskin maka kita
tidak melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan. Padahal Rasulullah
pernah bersabda:
“Sejelek-jeleknya makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan orang-orang miskinnya ditinggalkan.” ( HR. Bukhari Muslim)
- Berpakaian yang pantas dan sopan
Memakai pakaian yang pantas dan sopan
itu seperti, tidak memakai pakaian yang kotor dan pakaian yang terlalu
terbuka. Hal ini dilakukan untuk menghargai diri sendiri di depan tamu.
- Tidak mengundang orang yang fajir
Orang fajir disini adalah orang orang
yang bermudah-mudahan dalam melakukan dosa. Orang fajir tidak pernah
malu dalam melakukan dosa. Sebaiknya kita menghindari orang tersebut
sebagai tamu kita.
- Tidak menerima tamu laki-laki sedangkan kita dalam keadaan sendiri di rumah
Jika kita menerima tamu laki-laki
sedangkan kita sedang sendiri di rumah hal itu sebaiknya dihindari. Beri
pengertian pada tamu. Namun bila hal itu terpaksa tidak bisa kita
hindari maka bukalah pintu depan rumah agar tidak terjadi fitnah
dikumudian hari.
- Batas menerima tamu adalah 3 hari
- Antar tamu ketika pulang hingga ke depan rumah
Hikmah dan tujuan bertamu yaitu
mempererat tali silaturrahim antar sesama manusia. Semoga tata cara
menerima tamu diatas dapat meningkatkan pengetahuan kita sebagai seorang
muslim.
Sumber halaman klik disini
0 komentar:
Posting Komentar