Anda setiap jumat pasti menghadiri
sholat jumat di masjid, bukan? Apa yang anda lakukan pada saat imam
sedang berkhotbah? Semoga saja tidak mengantuk atau bahkan tertidur.
Banyak diantara kita melihat perilaku para makmum yang menutupkan mata,
menundukkan pandangan ke lantai dan ada juga yang menoleh ke kanan dan
ke kiri melihat jamaah yang hadir belakangan. Jadi, sebenarnya yang mana
yang paling baik? Jawabannya tentu mengarahkan pandangan ke arah khotib
yang sedang berbicara. Kita harus konsentrasi kepada apa yang
dikabarkan oleh khotib. Dalam hal ini ada dasar hukum dari anjuran untuk
menghadap khotib ini supaya tidak ada keraguan diantara anda sekalian.
Terdapat
sebuah bab dalam kitab Imam Bukhari yang berjudul “Bab Menghadapnya
Imam kepada Kaum dan Menghadapnya Manusia kepada Imam pada saat
Khutbah”, dimana di dalamnya memuat bahwa Ibnu Umar dan Anas bin Malik
menghadapkan wajah mereka kepada Imam. Ibnu Hajar Al-Fath mengatakan
bahwa, “diantara hikmah dari menghadapkan wajah kepada imam (khotib)
adalah supaya bisa berkonsentrasi mendengarkan ucapan khotib, juga
melakukan adab yang baik dalam mendengar (orang lain berbicara). Jika
orang menghadap kepada imam (khotib) dengan sikap tubuh yang benar dan
berkonsentrasi, maka akan memudahkan dirinya untuk memahami apa yang
disampaikan. Hal ini juga sesuai dengan disyariatkannya khotib untuk
berdiri sehingga dapat terlihat.
Dalam
Silsilah Shahihah No. 2080, ada riwayat-riwayat tentang sunnah
menghadapkan wajah kepada khotib saat khutbah jumat berlangsung yang
dibawakan oleh Al Imam Albani rahimahulloh, yakni diantaranya adalah
sebagai berikut:
- Sebagian sahabat Rasulullah shalallahu ‘alahi wasalam meriwayatkan, “Apabila Nabi naik mimbar, kami hadapkan wajah-wajah kami kepadanya.”
- Diriwayatkan oleh Abban bin Abdillah al Bajili, yang berkata: “Saya melihat Uday bin Tsabit menhadap khotib tatkala berdiri untuk khutbah,” Saya bertanya kepadanya: ”Saya melihat anda menghadapkan wajah kearah imam?” Kata Uday bin Tsabit: ”Saya melihat demikian yang dilakukan para sahabat Nabi.”
- Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, yang berkata: ”Ketika Rasululloh shalallahu ‘alaihi wasalam naik mimbar, kami hadapkan wajah-wajah kami kepada beliau.” Imam Tirmidzi berkata: ”Di bab yang sama ada riwayat dari Ibnu Umar dan Muhammad ibn Al-Fadhl.” Menurut pendapat para ulama, apa yang dilakukan oleh para sahabat nabi inilah yang patut diikuti. Lalu hal ini dianggap sunnah, yakni menghadapkan wajah kepada khotib di mimbar. Pendapat ini dianut pula oleh Sufyan At-Tsauri, al-Syafi’i, Ahmad dan Ishaq.
- Yahya bin Sa’id Al Anshori meriwayatkan: “Adalah sunnah apabila imam duduk di mimbar di hari jumat,menghadapkan wajah kepadanya”
- Diriwayatkan oleh Nafi’ bahwa Ibnu Umar terbiasa menyelesaikan tasbihnya sebelum imam datang. Jika imam telah datang maka sebelum imam duduk, maka Ibnu Umar menghadapkan wajah kearahnya.
0 komentar:
Posting Komentar