Sebagai
seorang muslim, kita selama satu hari satu malam mendengarkan adzan
yang dikumandangkan di masjid-masjid. Adzan ini memberi tahu kepada kita
bahwa sudah saatnya shalat sehingga orang-orang yang sibuk dengan
pekerjaannya beristirahat sejenak untuk menunaikan kewajibannya kepada
Allah Ta’ala. Juga untuk mereka yang tertidur dapat berwudhu dan
berpakaian yang baik menunaikan shalat berjama’ah.
Pengertian Adzan
Dinilai secara bahasa, adzan bermakan i’lam yang berarti pemberitahuan atau pengumuman, yang mana seperti firman Allah Ta’ala sebagai berikut:
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه
“Dan
pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji
akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin…..” QS. At Taubah : 3
Sedangkan
jika ditinjau dari segi syar’i, adzan adalah pemberitahuan waktu sholat
dengan lafazh-lafazh khusus. Pengertian ini terdapat dalam Al Mughni
2:53, Kitabush Shalat, Bab Adzan. Yang dinukil dari Taisirul Allam, 78.
Menurut Ibnul Mulaqqin rahimahullah dalam Taudhihul Ahkam 1:513, ada empat hikmah adzan, yakni:- Menampakkan syi’ar Islam.
- Menegakkan kalimat tauhid.
- Memberitahukan bahwa telah masuk waktu sholat.
- Seruan untuk melakukan sholat berjama’ah.
Keutamaan adzan
Islam
adalah agama yang sempurna dalam hal syari’at, salah satunya terbukti
dengan adanya dorongan kepada umat untuk melaksanakan suatu ibadah
dengan menyebutkan keutamaan ibadah tersebut. Hal ini juga berlaku
kepada adzan, yang mana banyak riwayat Rasulullah yang membicarakan
tentang keutamaan adzan dan orang yang menyerukannya (muadzin).
Dari Abu Hurairah, beliau bercerita bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya:“Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi …” HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267
“Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980
Muawiyah pernah mendengar Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” HR. Muslim no. 850
Dari Abu Sa’id Al Khudri mengabarkan perkataan Rasulullah, yang artinya:
“Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” HR. Bukhari no. 609
Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah pernah bersabda, yang artinya:
“Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya. Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.” HR. Ahmad 2: 136
Rasulullah pernah mendo’akan para imam dan muadzin dengan redaksi yang artinya: ”Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin.” HR. Abu Dawud no. 517 dan At-Tirmidzi no. 207
Dari Aisyah ra., beliau berkata bahwa pernah mendengar Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Imam adalah penjamin sedangkan muadzin adalah orang yang diamanahi. Semoga Allah memberikan kelurusan kepada para imam dan memaafkan paramuadzin.” HR. Ibnu Hibban no.1669
Demikianlah keutamaan yang terdapat pada adzan dan muadzin. Begitu pentingnya adzan bagi umat Islam sehingga ibadah ini harus tetap dilakukan sepanjang jaman. Semoga kita termasuk orang-orang yang mengamalkan. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar