Tanah
haram yang dimaksudkan oleh Allah adalah tanah Haram Makkah. Jika
disebut Haromain, maka yang dimaksud adalah Makkah dan Madinah. Kedua
tanah ini, utamanya Makkah dimuliakan oleh Allah dan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Allah
Ta’ala telah memilih beberapa tempat dan negeri, namun yang terbaik dan
termulia adalah tanah Haram. Allah telah memilih Makkah menjadi tempat
manasik dan menunaikan kewajiban. Umat Islam yang dekat maupun yang jauh
dari segala penjuru akan datang ke tanah yang mulia ini. Ada beberapa
keutamaan tanah Haram Makkah yang kami kutip dari beberapa ayat Al Quran
dan hadits.
Keutamaan Makkah: Terdapat baitullah
Allah Ta’ala dalam firmanNya menyebutkan mengenai do’a nabi Ibrahim ‘alaihis salam, dalam ayat dibawah ini:
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya
Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan
mereka bersyukur.” QS. Ibrahim: 37Selain itu, rumah pertama yang dijadikan tempat peribadatan kepada Allah adalah Ka’bah yang berada di Makkah. Hal ini disebutkan dalam ayat berikut ini:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah
Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk
bagi semua manusia” QS. Ali Imran: 96Maka baitullah inilah yang akhirnya dijadikan tempat untuk berhaji, seperti disebutkan dalam ayat berikut:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” QS. Ali Imran: 97Dikatakan bahwa haji adalah amalan penghapus dosa yang telah lalu. Dari Abu Hurairah, ia mengatakan mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagai berikut:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa
yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak
berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika
dilahirkan oleh ibunya.” Muttafaqun ‘alaihShalat di baitullah pun digandakan pahalanya, hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Jabir, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat
di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid
lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama
daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘AbdillahKeutamaan Makkah: dijadikan tempat yang penuh rasa aman
Ini adalah berkat dari do’a nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang dikabarkan oleh Allah dalam salah satu firmanNya:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari
kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri
kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali“.” QS. Al Baqarah: 126Dalam ayat yang lain, disebutkan pula mengenai hal tersebut, yakni:
وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا
“Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia” QS. Ali Imran: 97Pada masa lalu, kaum Quraisy juga merasa aman dalam safar mereka ketika di Baitulah, sesuai dengan ayat Al Quran yang ini:
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
“Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” QS. Quraisy: 4Keutamaan Makkah: Rizki berlipat ganda
Hal ini juga merupakan berkat dari do’a nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang dikabarkan oleh Allah dalam satu ayat firmanNya:
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya
Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku
di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur.” QS. Ibrahim: 37Keistimewaan Makkah: tidak akan dimasuki oleh Dajjal
Tidak ada satupun negeri dimana Dajjal tidak mampir di tempat tersebut, terkecuali Makkah dan Madinah karena ada malaikat yang menjaganya. Dajjal tidak akan memasuki keduanya hingga akhir jaman. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Fathimah bin Qois ra. menyebutkan bahwa Dajjal mengatakan:
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
“Aku
akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu
daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain
Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah). Kedua kota tersebut diharamkan
bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut,
malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan
di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” HR. Muslim no. 2942Dajjal juga tidak akan memasuki empat masjid seperti disebutkan dalam sebuah hadits berikut:
لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ
“Dajjal
tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram),
masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” HR. Ahmad 5: 364Demikian adalah keutamaan kota Makkah yang lainnya. Semoga bermanfaat bagi anda sekalian.
referensi : http://www.jurnalhaji.com/inilah-keistimewaan-dua-tanah-suci-2-habis/, http://www.jurnalhaji.com/inilah-keistimewaan-dua-tanah-suci-1/
0 komentar:
Posting Komentar