Pada saat ini kehidupan modern tumbuh
dan berkembang dengan pesat di negara-negara Barat, yaitu kawasan
Amerika Utara dan Eropa. Kehidupan masyarakat modern ditandai dengan
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang
keagamaan, modernisasi ditandai dengan gejala-gejala semakin menjauhnya
anggota masyarakat dari ajaran moral Ilahi.
Kehidupan
masyarakat modern yang serba cepat dan cenderung materialistis ini
sebenarnya sudah berada pada titik kejenuhan. Hal ini dapat kita lihat
dari banyaknya fenomena kerinduan masyarakat terhadap nilai-nilai
spiritual, bermunculan majlis zikir dan kajian-kajian keislaman yang
dikelola secara rapi oleh para dai atau tokoh-tokoh agama Islam.
Bahkan
tidak sedikit kelompok-kelompok tertentu dan umat Islam yang mendirikan
lembaga-lembaga keislaman yang kental dengan nilai dakwah. Hal ini
menunjukkan bahwa gerakan tasawuf kembali dirindukan oleh
manusia-manusia modern. Beberapa peran ajaran tasawuf yang dikembangkan
dalam kehidupan masyarakat modern antara lain:
- Bekerja keras sebagai salah satu cara dalam menerjemahkan kehendak Allah atau menjemput takdir-Nya. Bekerja dipandang sebagai upaya untuk mengasah potensi diri atau fitrah yang telah dianugerahkan Allah kepada setiap manusia.
- Memahami amal saleh secara luas, tanpa membatasinya pada amal-amal yang bersifat agamis. Misalnya, bekerja secara profesional, membuka lapangan pekerjaan bagi pengangguran, dan mewujudkan sistem perbankan yang berkeadilan sosial.
- Berusaha mengintegrasikan nilai-nilai tasawuf ke dalam dunia modern seperti ke dalam dunia bisnis, ekonomi, politik, hingga ke dalam teknologi komunikasi.
- Memandang zuhud sebagai prinsip tasawuf yang selaras dengan kewajiban zakat. Bila ajaran zuhud pada jaman dulu melazimkan sufi untuk meninggalkan kehidupan duniawi yang menjerat nafsu, maka pada zaman kini orang kaya dapat berperilaku zuhud dengan cara mengeluarkan zakat dan infak. Ia masih boleh terikat secara fisik dengan dunia tetapi kehidupan ruhaninya selalu terpelihara dari jeratan dan jebakan harta.
Sebagai
umat Islam, disamping kita dituntut untuk istiqamah dalam menjalani
ajaran Islam, kita juga harus kreatif untuk menangkap setiap makna
perubahan tersebut. Iman kita harus stabil tapi didukung oleh pemikiran
dan pemahaman yang dinamis. Dengan demikian, kita bisa maju bersama
perkembangan zaman tanpa mengorbankan iman kita. Mudah-mudahan artikel
ini bisa menambah pengetahuan Anda dalam belajar ilmu agama Islam.
www.jadilah.com/2011/11/hubungan-ilmu-kalam-tasawuf-dan.html
http://atmonadi.com/blogatmosfir/2008/09/02/bab-5-peran-tasawuf-untuk-mencerdaskan-pribadi-muslim/
0 komentar:
Posting Komentar