Welcome to my blog andreekeren.blogspot.com

Minggu, 12 April 2015

Azab kubur karena kesalahan buang air kecil

           Anda pernah memasuki toilet di mall atau hotel? Yang kami maksud disini adalah toilet umum yang dipergunakan orang banyak. Untuk toilet pria, sekarang ini didominasi oleh urinoir yang berupa bejana kecil permanen yang menempel ke tembok dengan ruangan terbuka tanpa sekat satu sama lain. Orang yang sedang kencing dapat menyaksikan dan disaksikan oleh orang lain. Dengan tanpa malu berdiri di depan urinoir dan setelah selesai langsung mengangkat pakaian dan merapikannya tanpa membasuh alat vital. Maka orang tersebut dalam keadaan najis jika berlaku demikian. Azab kubur karena kesalahan buang air kecil
           Hal ini persis apa yang dilakukan oleh orang-orang non-islam. Mereka melakukan dua perkara yang diharamkan, yakni diantaranya adalah tidak menjaga aurat dari pandangan orang lain dan yang kedua adalah tidak membersihkan najis yang tersisa dari kencingnya. Padahal Islam datang dengan membawa peraturan yang semuanya merupakan maslahat bagi penganutnya. Salah satunya adalah aturan untuk menghilangkan najis. Dalam Islam, umatnya disyariatkan untuk melakukan Istinja’ (membersihkan diri dengan air) dan Istijmar (membersihkan kotoran dengan batu). Islam juga menerangkan bagaimana cara melakukan hal tersebut hingga dapat mencapai kebersihan yang maksimal.
Sementara itu saat ini banyak orang yang menganggap enteng masalah membersihkan najis ini. Akibat yang timbul adalah badan dan bajunya masih kotor. Maka dari itu bisa jadi sholatnya tidak sah. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa perbuatan tidak membersihkan najis setelah buang air kecil ini salah satu dari penyebab tertimpanya seseorang dengan azab kubur.
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Suatu kali Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati salah satu kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar suara dua orang yang sedang di siksa di alam kuburnya. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Keduanya diazab, tetapi tidak karena masalah besar (dalam anggapan keduanya) lalu bersabda – benar (dlm riwayat lain: Sesungguhnya ia masalah besar) salah satunya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan yang satu lagi suka mengadu domba”. HR: Bukhari, dalam Fathul Baari: 1/317
Selain itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yang artinya:
Kebanyakan azab kubur disebabkan oleh buang air kecil”. HR: Ahmad dalam Shahihul Jami’ No. 1213
Kesalahan buang air kecil itu antara lain adalah tidak cebok setelah buang air kecil, menyudahi hajat dengan tergesa-gesa padahal kencingnya belum habis, kencing dengan posisi atau tempat tertentu yang menjadikan percikan air kencing kembali mengenainya dan tidak teliti atau dengan sengaja meninggalkan istinja’ dan istijmar. Semoga kita terhindar dari sikap yang demikian

Sumber: Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid oleh MediaMuslim.Info

0 komentar: