Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ayam ras pedaging dimulai
dengan sejarah singkat ayam ras pedaging, sentra budidaya ayam ras
pedaging, jenis-jenis ayam ras pedaging, manfaat ayam ras pedaging,
persyaratan lokasi budidaya ayam ras pedaging, pedoman teknis budidaya
ayam ras pedaging, hama dan penyakit ayam ras pedaging dan lain-lain.
SEJARAH SINGKAT
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras
unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya
ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an di mana
pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia
yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler
telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya
5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif
singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak
musiman yang bermunculan
di berbagai wilayah Indonesia.
SENTRA PERIKANAN
Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia
usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi
JENIS
Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar
dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab
semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas
relatif sama.Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak
menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa
yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau
prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam
ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70,
ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver
Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro,
Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid,
A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
MANFAAT
Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
- Penyediaan kebutuhan protein hewani
- Pengisi waktu luang dimasa pensiun
- Pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
- Tabungan di hari tua
- Mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)
PERSYARATAN LOKASI
- Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
- Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
- Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3
(tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan),
breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
- Penyiapan Sarana dan Peralatan
- Perkandangan
- Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
- Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,
- Kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada,
- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam,
- Untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
- Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
Peralatan
- Litter (alas lantai). Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan atau brooder. Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
- Tempat bertengger (bila perlu). Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
- Tempat makan, minum dan tempat grit. Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
- Pertumbuhan dan perkembangannya normal
- Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
- Tidak ada lekatan tinja di duburnya
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day OldChicken)/ayam umur sehari:
- Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
- Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
- Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
- Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
- Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
- Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya
segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai
petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di
daerah yang bersangkutan.
Pemeliharaan
- Pemberian Pakan dan Minuman
- Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu)
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
- minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
- minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
- minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor
- minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
- Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
- Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan
merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan
tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan
vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang
dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif,
maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu
dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya
segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang
bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang
dipelihara.
HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit
Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:
- Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
- Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi
ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja
encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala
memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
- Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;
- Pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
Hama
Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
Sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat
sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian
semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan
insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf
40.
PANEN
Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.
PASCAPANEN
Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar
keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal
ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas
(51,7- 54,4°C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu
yang
halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus
dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan
pada daging siap
dimasak dalam kemasan terpisah.
Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak
disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci
bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam
didinginkan dan dikemas.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah:
- Jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
- sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal luas tanah yang digunakan yaitu 200 m 2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
- Kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.
- Ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
- Lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
- Menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
- Penerangan dengan lampu listrik. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
- Litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
- Jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
- Tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
- Lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
- Berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
- Ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
- Nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar